2. 4. a. 1. Demonstrasi Konstektual "Pembentukan Tim PSE Dan RTL"

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah sebuah pendekatan dalam pengelolaan proses pembelajaran di sekolah yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses pembelajaran PSE memungkinkan murid (di semua jenjang, tingkat dan kelas) dan orang dewasa (kepala sekolah, guru dan tendik) yang ada di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dalam berbagai sikap sosial dan emosional secara positif. PSE adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai – nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar (CASEL : 2012).

Sebagai upaya Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional di SMK Ma’arir NU Benjeng membentuk tim yang terdiri dari 5 orang guru.

 

Tabel Identifikasi Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Tim PSE :

 

No

Nama

Jabatan

1.

Hamim Thohari, S.P

Kepala Sekolah

2.

Witono Wibowo, S.Pd, M.Pd

Waka. Kurikulum

3.

Akhmad Muhajir, ST

Waka. Penjamin Mutu

4.

Khoirul Hadi, S.Pd

Koordinator Guru BK

5.

H. Mu’in, S.Pd

Ka. Konsentrasi Keahlian Teknik Mesin

6.

Novitasari, S.Pd

Wali Kelas XI

 

Mari cermati 5 indikator penerapan PSE dan berikan tanda (checklist) pada tahap yang sesuai dengan penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional di sekolah!

 

 

Awal

Berkembang

Berkembang sesuai harapan

Berkembang melebihi harapan

Penerapan kompetensi social emosional berbasis kesadaran penuh dalam keseharian (masing-masing anggota tim)

Tim PSE sudah menyadari pentingnya menerapkan praktik berkesadaran penuh dalam keseharian.

Sebagian kecil Tim PSE menerapkan praktik berkesadaran penuh dalam keseharian.

Sebagian besar tim PSE menerapkan

praktik berkesadaran penuh dalam keseharian.

Tim PSE semakin konsisten dalam

menerapkan praktik berkesadaran penuh.

Penguatan KSE

pendidik dan tenaga

kependidikan lain

Belum ada kesempatan khusus untuk penguatan Kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga pendidikan

Sudah ada sesekali kegiatan untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar dan berkolaborasi Membangun kesepakatan terkait interaksi yang didasari rasa hormat dan menghargai antar staf, murid, dan warga sekolah lainnya

Kegiatan menguatkan untuk tenaga pendidik berkolaborasi membangun kesepakatan terkait interaksi yang didasari rasa hormat dan menghargai antar staf, murid, dan warga sekolah lainnya sudah dijalankan secara rutin

Kegiatan untuk

menguatkan untuk tenaga pendidik berkolaborasi membangun kesepakatan terkait interaksi yang didasari rasa hormat dan menghargai antar staf, murid, dan warga sekolah lainnya sudah dijalan secara rutin dan mandiri oleh pendidik dan tenaga kependidikan.

Integrasi KSE dalam praktik pembelajaran melalui pembukaan hangat, kegiatan inti yang menantang dan melibatkan, dan penutupan yang optimistik

Guru sudah memahami pentingnya mengidentifikasi praktik-praktik baik yang memperhatikan lingkungan belajar yang mengutamakan hubungan dan budaya yang lebih responsive, namun belum menjadi prioritas dalam pembelajaran sehari hari.

Sebagaian guru sudah mengintegrasikan praktik pembelajaran yang memperhatikan lingkungan belajar yang mengutamakan hubungan dan budaya yang lebih responsif

Sebagian besar guru sudah eksplisit mengintegrasikan praktik pembelajaran yang memperhatikan lingkungan belajar yang mengutamakan hubungan dan budaya yang lebih responsif.

Sebagian besar guru sudah eksplisit mengintegrasikan praktik pembelajaran yang memperhatikan lingkungan belajar yang mengutamakan hubungan dan budaya yang lebih responsif, mulai dari awal pembelajaran akhir pembelajaran sepanjang hari di sekolah

Integrasi KSE Dimensi PPP secara spesifik dalam mata pelajaran atau P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Sebagian kecil guru sudah mulai mengaitkan pembelajaran dengan Elemen /Sub Elemen PPP dalam pengajaran intrakurikuler dan P5

Sebagian kecil guru mulai mengaitkan tujuan pembelajaran dengan Elemen /Sub-elemen PPP dan dapat menerjemahkan dalam praktik pembelajaran intrakurikuler dan P5 yang selaras dengan Elemen /Sub-elemen PPP

Sebagian kecil Guru mulai mengaitkan tujuan pembelajaran dengan Elemen /Sub-elemen PPP dan dapat menerjemahkan dalam praktik pembelajaran intrakurikuler dan P5 yang selaras dengan Elemen/ Sub-elemen PPP

Sebagian besar Guru mulai mengaitkan tujuan pembelajaran dengan indikator KSE -Elemen/Sub-elemen dan dapat menerjemahkan dalam praktik pembelajaran intrakurikuler dan P5 yang selaras dengan Elemen/ Sub-elemen PPP dalam kegiatan dan asesmen

Pelibatan kemitraan dengan orang tua/wali, keluarga, masyarakat, mitra dunia kerja secara kolaboratif untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan kompetensi sosial dan emosional murid.

Proses pembelajaran di sekolah sudah mulai melibatkan orang tua/wali, keluarga, masyarakat sekitar, mitra dunia kerja.

Sudah ada proses komunikasi dua arah dalam pelibatan orang tua/wali, keluarga, masyarakat, mitra dunia kerja untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan kompetensi sosial dan emosional murid.

Sudah ada perencanaan yang dilakukan bersama orang tua/wali, keluarga, masyarakat, mitra dunia kerja untuk pengembangan kompetensi sosial dan emosional peserta didik.

Ada kemitraan yang strategis dan selaras dengan orang tua/wali, keluarga, masyarakat, mitra dunia kerja, untuk terlibat memberikan partisipasi, kontribusi, dan umpan balik dalam pengembangan kompetensi sosial emosional peserta didik.

 


Tabel Rencana Tindak Lanjut PSE

 

Indikator

Rencana Tindak Lanjut

Penerapan kompetensi sosial emosional berbasis kesadaran penuh  dalam keseharian (masing-masing anggota tim)

 

Bersama sama dengan tim mencermati 5 indikator penerapan PSE yang ada di sekolah sesuai atau belum dengan penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional di sekolah dalam tabel cheklis.

 

Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan lain

 

Mensosialisasikan tabel cheklist pencapaian Pemelajaran Social Emosional (PSE) kepada pendidik dan tenaga kependidikan

 

Integrasi KSE dalam praktik pembelajaran

melalui pembukaan hangat, kegiatan inti yang menantang dan melibatkan, dan penutupan yang optimistik

 

Berkolaborasi dengan pendidik dan tenaga kependidikan untuk membuat kesepakatan bersama-sama, membuat komunitas belajar profesional, membuat sistem mentoring rekan sejawat, dan mengintegrasikan KSE dalam pelaksanaan rapat guru.

 

Integrasi KSE - Dimensi PPP secara spesifik dalam mata pelajaran atau P5  (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

 

Mendorong guru untuk mengintegrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik : Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.

 

Pelibatan kemitraan dengan orang tua/wali, keluarga, mitra dunia kerja secara kolaboratif  untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan kompetensi sosial dan emosional  murid. 

 

Sharing dengan wali murid / orang tua/wali, keluarga, mitra dunia kerja untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan kompetensi sosial dan emosional  siswa di rumah, Masyarakat dan di Sekolah.

 

 


Halaman